Pasar Modal Jadi Urusan Presiden Kalau Sudah Terpilih
2014/06/18 at 6:07 AMDebat calon presiden (capres) akhir pekan lalu membahas visi dan misi masing-masing di bidang ekonomi. Dalam paparannya, baik itu Jokowi Widodo (Jokowi) maupun Prabowo Subianto, tidak menyinggung sama sekali soal dunia keuangan termasuk pasar modal.
Pelaku pasar modal sekaligus mantan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia Airlangga Hartarto, menyatakan pelaku pasar tidak berharap banyak atas disinggungnya pasar modal dalam kampanye pilpres.
Menurutnya, urusan pasar modal bisa dilakukan setelah presiden baru terpilih. Saat ini, para capres memang sudah sepantasnya mengutamakan ekonomi untuk kepentingan rakyat banyak.
“Dalam debat itu kan waktunya terbatas, tentu pembahasan para capres lebih kepada pasar yang masyarakat, bukan pasar modal,” ujarnya ketika dihubungidetikFinance, Selasa (17/6/2014).
Ia menambahkan, para pelaku di pasar modal saat ini masih relatif kecil meski sektor finansial ini berkontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB).
“Porsi pasar modal ini kan relatif kecil. Padahal kontribusinya besar, mendekati 50% dari PDB. Pasar modal menjadi isu yang kemudian dilakukan setelah terpilih presiden baru. Kalau dibahas sekarang kan banyak orang yang masih awam akan pasar yang satu ini,” jelasnya.
Seperti diketahui, akhir pekan lalu dua capres RI telah menjalani debat kandidat bertema ‘Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial’. Debat ini dimoderatori oleh Ahmad Erani Yustika, Guru Besar Ekonomi Universitas Brawijaya.
Kedua capres banyak membicarakan ekonomi kerakyatan, dari Jokowi dengan kartu sehatnya, sampai Prabowo yang berniat mengutamakan kesejahteraan para petani.